Jika sebelumnya kita membahas tentang mengolah ide, maka kali ini kita bisa lompat ke proses selanjutnya, yakni menyelesaikan draft cerpen tersebut. Yakinlah, seumpama bikin roti, yang bikin enak itu adalah proses ulen-istirahat-ulen-istirahat-nya. Semakin lembut adonan, semakin banyak proses istirahatnya, maka (katanya) rasanya juga akan lebih enak. Meski tentu ada batasan juga ya kalau untuk roti, hahaha.
Kalau untuk draft cerpen, aku tak punya aturan khusus terkait kapan harus selesai. Kecuali jika diniatkan untuk tenggat tertentu, lomba, atau buat teman. Nah, mendiamkan draft akan menolong pikiran kita lebih jernih saat menyuntingnya.
Tapi nanti ide aslinya bisa hilang dong kalau kelamaan didiamkan?
Yakinlah, ide yang muncul saat menyunting, akan jauh lebih dahsyat daripada ide semula. YA-KIN-LAH. Bahkan, seringnya ide-ide baru terus tumbuh saat proses menyunting tersebut. Sehingga, satu draft cerpen bisa beranak-pinak.
Maka, yang paling penting, siapkan dulu draft sebagai bibit. Yang sudah selesai ya. Jadi, saat menyunting, kita tidak sedang memikirkan awalan-akhiran cerpen, karena kita sudah punya (setidaknya) satu bentuk ‘final’. Untuk tips menyunting, akan kita bahas lain waktu. Kali ini, kita akan bahas gimana cara menyelesaikan draft cerpen.
Aku punya tips 3×30.
Ya, mungkin di luaran sana sudah banyak tips macam beginian, silakan dibaca-baca juga ya.
Tiga kali tiga puluh itu sejatinya adalah 3 x 25 menit. Jadi, aku memisahkan sesi menulis draft itu dalam 25 menit, diselingi 5 menit break, non stop. Jadi, harus disiapkan setidaknya waktu satu setengah jam bersih ya. Pastikan tak akan ada gangguan.
Gangguan: mau kencing, bikin snack, de el el. Meski pas break bisa sih kencing tapi sebisa mungkin aku nggak pindah dari kursi selama proses ini.
Aku pakai timer, ada banyak yang bisa dipakai. Di hape ada timer, di internet juga ada. Ini cuma contoh yang sekarang kupakai. Namanya Be Focused. Silakan kalian pilih sesuka hati.


Jadi, setelah ide atau premis cerpen kalian selesai, pasti sudah ada benang merah cerpen tersebut dalam kepala. Dalam kasusku, satu setengah jam sudah cukup untuk menuangkan semuanya. Perlu dicatat, aku mengetik cukup cepat, mungkin kalian butuh waktu lebih lama (atau lebih cepat, tergantung kecepatan mengetiknya). Oh ya, kusarankan mulai sekarang juga latihan mengetik sepuluh jari, kapan-kapan aku share tips-nya deh. Sangat berguna untuk meminimalisir typo bahkan sejak draft, yang mana akan sangat membantu dalam proses menyunting.
Ada dua target dalam menyelesaikan draft cerpen ini. Yang pertama, satu draft dengan minimal 1000 kata. Kedua, selesai awal-akhir. Gampang kan?
Dengan cara ini, dalam satu setengah jam saja, kalian sudah punya satu draft cerpen siap sunting. Tinggal mengatur waktu baik-baik ya. Karena salah satu godaan saat menulis adalah keinginan berselancar ngalor-ngidul hahahaha.
Oh ya, aku tidak mendengarkan musik selama menulis karena mengganggu. Tapi jika kepengin, aku biasanya dengar ini:

Kalian bisa pakai 3x5menit break untuk denger lagu, atau sekadar ngintip status teman-teman. :D. Percayalah, pas diburu waktu kayak gini, 5 menit itu berasa gimanaaa gitu, hihi.
Oke, silakan kabari jika berhasil pakai cara cepat menyelesaikan draft cerpen ini ya. Selamat menulis! Semangat menulis!